PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM ISLAM “Toleransi Beragama Dalam Kehidupan Masyarakat”
Abstract
ABSTRACT
Tolerance (tasamuh) is one of the core teachings of Islam which is very urgent to continue to be developed and built in a multicultural society. With tolerance we can appreciate and accept differences with others. So that everything goes according to nature, peacefully, without any coercion and threats from other parties.
History records that Muslims have a very high tolerance, starting from the period of the Prophet, the period of the Companions, and subsequent generations. In Indonesia, Muslims have very good tolerance for followers of other religions, so they can live side by side in peace. But on the other hand, recently there have been various conflicts that have led to violence between religious communities. Seeing this phenomenon, it is necessary for the cooperation of all parties to initiate, seek, and realize tolerance in the daily life of this nation's multicultural society. So that the ideals of the formation of a civil society, namely a society that is inclusive, tolerant, humanist, and egalitarian, is actually achieved and is a reality.
Keywords: Cooperation-Respect-Tolerance
ABSTRAK
Toleransi (tasamuh) ini didefinisikan sebagai satu dari berbagai ajaran utama dalam ajaran dari agama Islam yang begitu penting yang wajib untuk dibangun dan juga dikembangkan secara terus-menerus dalam kehidupan masyarakat yang multikultural. Dengan toleransi ini, semua orang dapat menerima dan juga menghargai berbagai perbedaan dengan yang lainnya, oleh sebab itu semua hal akan berlangsung dengan damai, alami dan tidak terdapat ancaman dan juga paksanaa dari pihak manapun.
Dalam catatan historisnya, bahwa umat Islam memiliki toleransi yang kuat dan tinggi semenjak era Rasulullah, para sahabat, dan berbagai generasi setelahnya. Umat islam yang ada di Negara Indonesia ini memiliki sikap dan tindakan toleransi yang kuat dan juga baik dengan pemeluk dari agama yang lainnya, dengan demikian dapat hidup rukun dan juga berdampingan dengan baik. Akan tetapi, dalam suatu fenomena tertentu, akhir-akhir ini timbul beberapa konflik yang tidak kunjung selesai yang berkaitan dengan kekerasan yang memperlibatkan antar umat agama tertentu. Dengan berbagai fenomena yang ada ini, dengan demikian mendesak dibutuhkan kerjasama yang memperlibatkan seluruh pihak guna mewujudkan, menggagas dan juga mengupayakan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang multikultural ini. Demikian, impian untuk terciptanya masyarakat yang madani ini dapat terwujud, yakni suatu masyarakat yang bersikap egaliter, humanis, toleran dan juga inklusif ini dapat terwujud
Kata Kunci : Kerjasama-Menghargai-Toleransi
References
Ahmad, Kursyid, Islam dan Fanatisme, terj. Muhammad Cholil. Bandung: Pustaka, 1986.
al-Qaradhawi, Yusuf, Minoritas Non Muslim dalam Masyarakat Muslim, terj. Muhammad Baqir. Bandung: Kharisma, 1994.
al-Qursyiy al-Dimasyqi, Abi al-Fida Ismail Ibn Umar Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Karim, Juz 6 (al-Nur-Yaasiin). Riyadh: Dar al-Thibah: Cet II, 1999.
___________, Tafsir al-Qur’an al-Karim, Juz 7 (al-Shaffat s. d. al- Waqi’ah). Riyadh: Dar al-Thibah: Cet II, 1999.
Arifin, Syamsul, Islam Indonesia Sinergi Membangun Civil Islam dalam Bingkai Keadaban Demokrasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2003.
Baidhawy, Zakiyuddin, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga, 2005.
Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz I, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
__________, Tafsir al-Azhar, Juz XV,Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
Hofmann, Murad W. Menengok Kembali Islam Kita, terj. Rahmani Astuti. Bandung: Pustaka Hidayah, 2002.
Kartanegara, Mulyadhi, Mengislamkan Nalar Sebuah Respons Terhadap Modernitas. Jakarta: Erlangga, 2007.
Madjid, Nurcholish, Dialog Keterbukaan: Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer. Jakarta: Paramadina, 1998.
__________, Cendekiawan dan Religiusitas Masyarakat. Jakarta: Paramadina, 1999.
___________, Islam Doktrin dan Peradaban Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan. Jakarta: Paramadina, 1992.
Mas’ud, Abdurrahman, Menuju Paradigma Islam Humanis. Yogyakarta: Gama Media, 2003.
Mukhlis, Inklusifisme Tafsir al-Azhar, Mataram, IAIN Mataram Press, 2004.
Nasution, Harun, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran. Bandung: Mizan, 1998.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Volume I. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
__________, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Volume XI. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Shihab, Alwi, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Bandung: IKAPI, 1999.
Sufyanto, Masyarakat Tamaddun Kririk Hermeneutis Masyarakat Madani Nurcholish Madjid. Yogyakarta: LP2IF kerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2001.
Wijaya, Aksin, Memburu Pesan Damai Islam (Memotret Penolakan Gus Dur atas Fatwa MUI), Jurnal an-Nur, Vol. II, No. 3, September 2005. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an an-Nur: 2005.
CD ROM Mausu’ah al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah.
http://umroh-haji.net/muslimindonesia/.
http://islamlib.com/id/artikel/cetak-biru-toleransi-di-indonesia/.
http://www.cmm.or.id/cmm-ind.php?id=C0_14_3.
http://www.tokohindonesia.com/index.shtml
http://www.ob.or.id/.
http://hukumham.info/index.php.