Perda Berbasis Syari’ah dan Hubungan Negara-Agama dalam Perspektif Pancasila

  • Hayatun Na'imah IAIN Banjarmasin
  • Bahjatul Mardhiah The Regional Office of Ministry of Law and Human Rights of East Kalimantan

Abstract

Presidential Decree 1959 declared that the state of Indonesia back to the Constitution of 1945. The preamble of the 1945 Constitution turned out to comprise the formulation of article 1 of Pancasila which states the obligation of adherents of Islam to comply with Islamic law (a.k.a. the Jakarta Charter). Presidential Decree 1959 cannot nominally be used as the basis for the enactment of Shari'a in Indonesia as a whole. Even so, it has provided a place for the position of Shari'a in Indonesia, or at least been a foundation for the establishment of national legislation that is based on Shari'a. This article discusses the justifiability of Shari’a bylaws by means of the socio-historical value of the first principle of the Pancasila which is accommodative to Shari`a. It argues that Pancasila cannot only be viewed in terms of legal ideals containing philosophy as well as the idea of ideas and cultural values of a nation, but also the reflection of the moral values of Islam in all aspects of human life as a whole. Therefore, the existence of Sharia bylaws can be justified from the standpoint of the first principle of the Pancasila.

References

Ahyar, Muzayyin. “Membaca Gerakan Islam Radikal dan Deradikalisasi Gerakan Islam.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 23, no. 1 (June 15, 2015): 1–26. doi:10.21580/ws.2015.23.1.220.

Alfitri. “Whose Authority? Contesting and Negotiating the Idea of a Legitimate Interpretation of Islamic Law in Indonesia.” Asian Journal of Comparative Law 10, no. 2 (December 2015): 191–212. doi:10.1017/asjcl.2016.1.

Alfitri, Alfitri. “Putusan Mahkamah Konstitusi sebagai Tafsiran Resmi Hukum Islam di Indonesia.” Jurnal Konstitusi 11, no. 2 (May 20, 2016): 296–314.

Amal, Taufik Adnan dan Samsu Rijal Panggabean, Politik Syariat Islam; Dari Indonesia Hingga Nigeria, Pustaka Alvabet, Jakarta, 2004.

Amrusy, Fahmi, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, dalam Abdurrahman (editor), Beberapa Pemikiran Tentang Otonomi Daerah, Media Sarana Press, Jakarta, 1987.

Asshiddiqie, Jimly, Pengantar Hukum Tata Negara, jilid I, Cetakan Pertama, Konstitusi Press, Jakarta, 2006.

¬¬¬_______________, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanannya di Indonesia, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1994.

Azhary, Pengantar Hukum Tata Negara, jilid I, Cetakan Pertama, Konstitusi Press, Jakarta, 2006.
B
udiman, Arief, Teori Negara, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.

Busroh, Abu Daud, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Cetakan Keenam, Aksara Baru, Jakarta, 1986.

¬¬¬¬¬¬¬¬Dimyati, Khuzaifah, Teorisasi Hukum (Studi Tentang Perkembangan Pemikiran Hukum di Indonesia 1945-1990), Genta Publishing, Bandung.

Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997.

Effendy, Bachtiar, Islam dan Negara; Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia, Paramadina, Jakarta, 1998.

Fajar, Mukti, Tipe Negara Hukum, Banyumedia, Malang, 2004.
Hasbi Ash-Shiddiqy, Muhammad, Falsafah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1993.

Ka’bah, Rifyal, Penegakan Syariat Islam di Indonesia, Khairul Bayan, Jakarta, 2004.

¬¬¬¬____________, Hukum Islam Di Indonesia, Cetakan Kedua, Universitas Yarsi Press, Jakarta, 1999.

Liddle, William, “Skripturalisme Media Dakwah: Suatu Bentuk Pemikiran dan Aksi Politik Islam di Indonesia Masa Orde Baru”, dalam Mark R. Woodwar (ed), Jalan Baru Islam, Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia, Mizan, Bandung, 1999.

Mahfud MD., Moh., Politik Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1998.

Muhammad, Hussein, Islam dan Negara Kebangsaan: Tinjauan Politik, dalam Ahmad Suaedy, Pergulatan Pesantren dan Demokrasi, LKIS, Yogyakarta, 2000.

Muntoha, Otonomi Daerah dan Perkembangan “Peraturan Daerah Bernuansa Syariah”, Safiria Insani Press, Yogyakarta, 2010.

Mu’allim, Amir dan Yusdani, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam, Cetakan Pertama, UII Press, Yogyakarta, 1999.

Nabhan, Muhammad Faruq, Aisil-Madkhal li al-Tasyri’ alIslami, Beirut, Dar al-Shadir, t.th.

Nashir, Haedar, Gerakan Islam Syariat Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia. Pusat Studi Agama dan Peradaban dan RMBooks, Jakarta, 2007.

O’Donnel, Guillermo dan Philippe C. Schmitter, Transisi Menuju Demokrasi: Rangkaian Kemungkinan dan Ketidakpastian, LP3ES, Jakarta, 1993.

Prasetyo, Teguh, Hukum dan Sistem Hukum Berdasarkan Pancasila, Media Perkasa, Yogyakarta, 2013.

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986.

Rais, M. Amien, “Negara dan Masyarakat dalam Sistem Religio Politik Islam”. Makalah disampaikan dalam diskusi Konsep Negara dalam Islam di Fakultas Hukum UII pada 4 Oktober 1987.

Rofiq, Ahmad, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, Gama Media, Yogyakarta, 2001.

Rosjadi, Rahmat dan Rais Ahmad, Formalisasi Syariat Islam dalam Persfektif Tata Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2006.

Salim, Arskal dan Azyumardi Azra, “Negara dan Syariat Dalam Perspektif Politik
Hukum Indonesia”, dalam Burhanuddin (ed.), Syariat Islam Pandangan Muslim Liberal, Jakarta, 2003.

Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara, LP3ES, Jakarta, 1985.

Syarifuddin, Amir, Pengertian dan Sumber Hukum Islam dalam Falsafah Hukum Islam, Bumi Aksara dan DEPAG, Jakarta, 1992.

Sunny, Ismail, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Cetakan Keenam, Aksara Baru Jakarta, 1986.

Wahyono, Padmo, Indonesia Negara Berdasarkan atas Hukum, Cetakan Pertama, Ghalia, Indonesia, Jakarta, 1983.

Yamin, Muh. Naskah Persiapan UUD 1945, Prapanca, Jakarta, 1959.

______, Proklamasi dan Konstitusi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982.
Published
2017-01-31
How to Cite
Na’imah, H., & Mardhiah, B. (2017). Perda Berbasis Syari’ah dan Hubungan Negara-Agama dalam Perspektif Pancasila. Mazahib, 15(2), 168-181. https://doi.org/10.21093/mj.v15i2.623