Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Mului Kabupaten Paser

  • Lely Salmitha UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
  • Nafla Maulida UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) dalam praktik pengobatan tradisional masyarakat Mului. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang potensi tanaman obat-obatan di Dusun Mului Kabupaten Penajam Provinsi Kalimantan Timur menyimpulkan bahwa masyarakat Mului menggunakan 31 tanaman obat-obatan yang berasal dari Hutan Lindung Gunung Lumut dalam proses pengobatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari malaria, diere, deman, keracunan dan lain sebagainya.Masyarakat Dusun Mului juga menggunakan beberapa tanaman (Jelutung, Kelapa, Pinang, dan Jombu) tersebut untuk bahan kegiatan upacara Ritual Penyembuhan bernama Benamang. Dan di antaranya digunakan sebagai Jimat adalah Sempirang Bawi

References

Ajiningrum, P. S. (2011). Valuasi potensi..., Purity Sabila Ajiningrum, FMIPA UI, 2011. Universitas Indonesia.
Amir, & Soendjoto, M. A. (2018). The Plants Utilized as Medicine by Dayak Bakumpai Community Living at the Karau Riverside, Muara Plantau Village, Barito Timur Regency. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 3(April), 127–132.
Falah, F., Sayektiningsih, T., & Noorcahyati. (2013). Keragaman Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus, Kalimantan Timur (Diversity and Utilization of Medicinal Plants by Local Community around Gunung Beratus Protection Forest, East Kalimantan). Jurnal Penelitian Hutan Dan Konserfasi Alam, 10(1), 1–18.
Francisca Murti Setyowati. (2010). ETNOFARMAKOLOGI DAN PEMAKAIAN TANAMAN OB AT SUKU DAYAK TUNJUNG DI KALIMANTAN TIMUR. Media Litbang Kesehatan, XX(3), 104–112. https://doi.org/10.1002/zaac.19552810302
Karmilasanti, & Supartini. (2011). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Dan Pemanfaatannya Di Kawasan Tane’ Olen Desa Setulang Malinau, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 5(1), 23–38. https://doi.org/10.20886/jped.2011.5.1.23-38
Murniati, M., Padmanaba, M., & Basuki, I. (2009). The Importance of Forest and Landscape Resource for Community Around Gunung Lumut Protected Forest, East Kalimantan. Indonesian Journal of Forestry Research, 6(1), 53–73. https://doi.org/10.20886/ijfr.2009.6.1.53-73
Okakinanti, E. A. (2014). Etnobotani Tumbuhan Obat di Menyuke dan Implementasinya dalam Pembuatan Buklet Manfaat Keanekaragaman Hayati. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Untan, 3(9).
RAHAYU, M., SUNARTI, S., SULISTIARINI, D., & PRAWIROATMODJO, S. (2006). Traditonal use of medicinal herbs by local community of Wawonii island, Southeast Sulawesi. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 7(3), 245–250. https://doi.org/10.13057/biodiv/d070310
Rufina, D., & Reni, M. (2014). ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU DAYAK PESAGUAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBUATAN FLASH CARD BIODIVERSITAS. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 3(2). https://doi.org/10.26418/JPPK.V3I2.4616
Setyowati, F. M., Riswan, S., Siti, D., Botani, S. B., Penelitian, P., Lipi, B. –, Kunci, K., Etnobotani, :, Ngaju, S. D., & Kalimantantengah, K. K. (2005). Etnobotani Masyarakat Dayak Ngaju Di Daerah Timpah Kalimantan Tengah. Etnobotani Masyarakat…….J. Tek. Ling. P3TL-BPPT, 6(3), 502–510.
Suhartini, S., Aina, G. Q., & Rahayu, F. E. S. (2022). Hubungan Penggunaan Sepatu Boot dan Prevalensi Trichophyton Sp pada Penambang Batu Bara. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 5(2), 147–152. https://doi.org/10.33006/JI-KES.V5I2.269
Published
2022-06-29
How to Cite
Salmitha, L., & Maulida, N. (2022). Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Mului Kabupaten Paser. Borneo Journal of Science and Mathematics Education, 2(2), 47-56. https://doi.org/10.21093/bjsme.v2i2.6132