PEMAHAMAN GENDER DAN TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA SAMARINDA

  • Lilik Andaryuni Samarinda State Institute of Islamic Studies (IAIN Samarinda)

Abstract

Angka cerai gugat dari tahun mengalami peningkatan, baik pada tingkat nasional maupun lokal. Pada tingkat nasional berdasarkan data Badilag 2014, dari tahun 2010 sampai 2014 perbandingan angka cerai talak dan cerai gugat adalah 30: 70. Untuk tingkat lokal, khususnya Samarinda, dari tahun 2010 sampai 2014 perbandingan angka cerai talak dan cerai gugat berkisar antara 29: 71. Tingginya angka cerai gugat ini di antaranya disebabkan pemahaman gender perempuan yang mengajukan cerai gugat baik, dengan indikasi di antaranya informan mengerti makna perkawinan dan hak-haknya, persepsi yang positif tentang perempuan yang bekerja, dan sebagainya. Faktor yang mempengaruhi pemahaman gender perempuan yang mengajukan cerai gugat adalah kemandirian ekonomi, tingkat pendidikan, lingkungan dan teman-teman tempat bekerja, kemajuan informasi dan teknologi. Pemahaman gender memberikan dampat terhadap tingginya angka cerai gugat di Pengadilan Agama Samarinda.

References

Abdul Jamil dan Fakhruddin, “Isu dan Realitas Di Balik Tingginya Angka Cerai- Gugat di Indramayu”, dalam HARMONI, Mei - Agustus 2015.
Abdurrahman al Baghdadi, Emansipasi, Adakah Dalam Islam, Cet. I , Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Amina Wadud, Qur’an Menurut Perempuan, Membaca Kembali Kitab Suci dengan Semangat Keadilan, Terj. Abdullah Ali, Jakarta: Serambi, 2006.
Ariati Jamil dan Amany Lubis, Seks dan Gender, dalam Pengantar Kajian Gender, Jakarta: PSW UIN, 2003.
Anugriaty Indah Asmarany, “Bias Gender sebagai Prediktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga”, dalam Jurnal Psikologi, Volume 35, No. 1.
D. Sumiyatiningsih, “Pergeseran Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Kajian Feminis”, dalam WASKITA, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 2014.
Ghufron, M.N., “Makna Karir bagi Wanita Karir”, dalam Proceedings Seminar Nasional Gender dan Islam, Menggagas Pendidikan Islan Sensitif Gender di Indonesia, Desember 2013, Kudus: PSG STAIN Kudus.
Isnawati Rais, “ Tingginya Angka Cerai Gugat (Khulu’) di Indonesia; Analisis Kritis Terhadap Penyebab & Alternatif Solusi Mengatasinya”, dalam Al’Adalah, Vol. XII, No. 1, Juni 2014.
Isnatin Ulfah, “Menggugat Perkawinan: Transformasi Kesadaran Gender Perempuan dan Implikasinya terhadap Tingginya Gugat Cerai di Ponorogo”, dalam Kodifikasia, Vol. 5, No. 1 Tahun 2011.
Linda L. Lindsey, Gender Role: A Sociological Perspective, New Jersey: Prentice Hall, 1990.
Matthew B. Miles dan A. Michael Hubberman, Analisis Data Kualitatif; Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992.
Masnun Tahir, “Hak-hak Perempuan dalam Hukum Keluarga Syria dan Tunisia”, AlMawarid, Edisi XVIII, Tahun 2008.
Mohamad Yasir Alimi, dkk., Jenis Kelamin Tuhan Lintas Batas Tafsir Agama, Yogyakarta: Yayasan Kajian dan Layanan Informasi Untuk Kedaulatan Rakyat, 2002.
Mansoer Fakih, Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, Malang: UIN – Maliki Press, 2013.
Nurhasanah dan Rozalinda, “Persepsi Perempuan Terhadap Perceraian: Studi Analisis Terhadap Meningkatnya Angka Gugatan Cerai Di PA Padang”, Kafa’ah, Jurnal Ilmiah Kajian Gender, Vol. 4, No. 2, Tahun 2014.
Nur Aisyah, “ Relasi Gender dalam Keluarga”, MUWAZAH, Volume 5, Nomor 2, Desember 2013.
R. Diniarti F. Soe’oed, “ Proses Sosialisasi”, dalam T.O. Ihromi, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor, 2004.
Sun Chairul Ummah, “Kasus Cerai Gugat Suami Istri Berpendidikan Tinggi Di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta Tahun 2007 – 2009”, Tesis, Tidak Diterbitkan, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, (2012).
Siti Musdah Mulia, Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender, Yogyakarta: Kibar Press, 2007.
-----------------------, et.al., Keadilan Kesetaraan Gender Perspektif Islam, Cet. II; Jakarta: LKA, 2003.
Siti Muri’ah, Wanita Karir dalam Bingkai Islam, Bandung: Angkasa, 2004.
Suzanne J. Kessler dan Wendy McKenna, Gender: An Ethnometodological Approach (New York: John Willey, 1977), h. 73.
Stepen K. Sanderson, Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial¸(terj) Farid Wajidi dan S. Meno, Jakarta: Rajawali Press, 2003.
http//www.bbc.com/Indonesia/Indonesia-39180341,” KDRT Tertinggi dalam Kekerasan Atas Perempuan di Indonesia”, tanggal akses 23 September 2017
Published
2017-12-01
How to Cite
Andaryuni, L. (2017). PEMAHAMAN GENDER DAN TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA SAMARINDA. FENOMENA, 9(2), 155 - 174. https://doi.org/10.21093/fj.v9i2.946