MENGATASI DAMPAK BURUK OVERSHARING DI MEDIA SOSIAL MENURUT AL-QUR’AN
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya perilaku membagikan hal-hal yang ranahnya pribadi secara berlebihan (oversharing) di media sosial yang berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti tersebarnya aib, terganggunya hubungan sosial dan kaburnya batas antara ranah publik dan privat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan perilaku oversharing dan bagaimana al-Qur’an memberikan Solusi terhadap dampak buruk tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan tafsir tematik. sumber data primer dalam penelitian ini berupa al-Qur’an dan terjemahannya dan kitab tafsir seperti tafsir al-Misbah. Sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. ayat-ayat yang dikaji dalam penelitian ini meliputi QS. Al-Isrā’ ayat 11, QS. An-Nūr ayat 19 dan QS. al-Mā‘ūn ayat 6
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku oversharing dipandang dalam al-Qur’an sebagai bentuk sifat tergesa-gesa, dorongan untuk mencari validasi atau pujian (riya), dan pengabaian terhadap privasi melalui penyebaran aib. Al- Qur’an memberikan Solusi melalui anjuran unutk menjaga privasi, mengendalikan lisan dan tulisan, serta membatasi pengungkapan diri sebagai bentuk perlindungan spiritual dan sosial di era media digital.






