Pengaruh Frekuensi Mengikuti Bimbingan Mental dan Keagamaan terhadap Kecemasan Menghadapi Kematian bagi Lansia

  • Lani Nur Aisyah Institut Agama Islam Negeri Samarinda
  • Miftahur Ridho Institut Agama Islam Negeri Samarinda
Keywords: bimbingan mental dan keagamaan, kecemasan, kematian

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh frekuensi mengikuti kegiatan bimbingan mental dan keagamaan terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi kematian bagi lansia dan faktor-faktor apa saja yang memoderatori kecemasan lansia. Peneliti menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain strategi eksplanatoris sekuensial. Subjek penelitiannya adalah 30 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Kalimantan Timur. Sampel diperoleh dengan teknik sampling purposive. Pada instrumen penelitian, peneliti mengadopsi Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS – A). Analisis yang digunakan, pada penelitian kuantitatif peneliti menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistik 22, sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti menggunakan fenomenologis interpretatif. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan ada pengaruh yang signifikan frekuensi mengikuti kegiatan bimbingan mental dan keagamaan terhadap kecemasan menghadapi kematian pada lansia (Sig p = 0,000), sedangkan analisis kualitatif menemukan bahwa faktor kesehatan, faktor lingkungan dan faktor religiusitas sebagai faktor-faktor yang dipersepsikan lansia menjadi moderator dalam meningkatkan atau menurunkan kecemasan menghadapi kematian.

References

Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep kecemasan (anxiety) pada lanjut usia (lansia). Konselor, 5(2), 93–99. https://doi.org/10.24036/02016526480-0-00

Arifin, J. (2017). SPSS 24 untuk penelitian dan skripsi. Elex Media Komputindo.

Dulhadi, D. (2017). Konseling keagamaan bagi lanjut usia (lansia). Al-Hikmah, 11(2), 133–148. https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v11i2.847

Ellya, R. (2019). Perbedaan tingkat kecemasan lansia yang tinggal di rumah dengan lansia yang tinggal di UPTD Panti Sosial Pelayanan Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Lampung Selatan. Holistik Jurnal Kesehatan, 5(1), 21–25. https://doi.org/10.33024/hjk.v5i1.856

Fahyuni, E. F. (2019). Buku ajar psikologi perkembangan. Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2019/978-602-5914-61-4

Ginting, L. A. U. B., Mulyani, W. P., & Muta’ali, L. (2019). Pemetaan lansia di Indonesia ditinjau dari karakteristik sosial, ekonomi, dan status kesehatan. Sosio informa, 5(1). https://doi.org/10.33007/inf.v5i1.1664

Habibie, H., & Puspitasari, E. (2017). Gambaran tingkat stres pada lansia di Panti Wreda Omega Semarang. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 1(2), 11–15. https://doi.org/10.33655/mak.v1i2.15

Hardianti, H., Wiyono, J., & Adi, R. C. (2018). Hubungan tingkat religiusitas dengan kualitas hidup lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Nursing News, 3(3), 576–585.

Hurlock, E. B. (2016). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Islamy, D., & Khairani, K. (2018). Tingkat kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pada lansia di panti sosial. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 3(3), 336–340.

Kaunang, V. D., Buanasari, A., & Kallo, V. (2019). Gambaran tingkat stres pada lansia. Jurnal Keperawatan, 7(2), 1–7. https://doi.org/10.35790/jkp.v7i2.24475

Khamida, K., Muhith, A., Diharja, R. Y., & Probowati, R. (2018). Senam Tai Chi dalam menurunkan kecemasan lansia. Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(3), 218–223. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.ART.p218-223

Lalenoh, L. A. P. (2018). Tingkat kebermaknaan hidup, gangguan mental & lansia. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 3(1), 1–5. https://doi.org/10.21460/bikdw.v3i1.114

Mardiatmoko, G. (2020). Pentingnya uji asumsi klasik pada analisis regresi linier berganda. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan, 14(3), 333–342. https://doi.org/10.30598/barekengvol14iss3pp333-342

Methasari, S., & Krisnatuti, D. (2019). Strategi koping, religiusitas, dan kepuasan hidup lansia berpenyakit kronis. Journal of Family Sciences, 3(2), 42–54. https://doi.org/10.29244/jfs.3.2.42-54

Nugraha, S. (2020). Prediktor faktor lingkungan sosial untuk kualitas hidup lansia di wilayah rural dan urban. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat, 4(1), 81–89. https://doi.org/10.52643/jukmas.v4i1.803

Putri, S. T., Fitriana, L. A., & Ningrum, A. (2015). Studi komparatif: Kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dan panti. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.17509/jpki.v1i1.1178

Saepah, S., Kusnawan, A., & Tajiri, H. (2019). Problem psikis lansia dan upaya mengatasinya melalui bimbingan keagamaan. Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam, 7(4), 481–500. https://doi.org/10.15575/irsyad.v7i4.110

Sakirman, S. (2019). Pembinaan sosial-keagamaan lanjut usia dalam membangun konstruk kesalehan sosial. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 7(2), 157. https://doi.org/10.35450/jip.v7i2.138

Setiawan, A. (2017). Analisis data statistik. Tisara Grafika.

The, F., & Afiah, A. S. N. (2019). Profil fungsi kognitif pada lansia wilayah kerja puskesmas gambesi tahun 2018. Techno: Jurnal Penelitian, 8(1), 242–245. https://doi.org/10.33387/tk.v8i1.1027

Thompson, E. (2015). Hamilton Rating Scale for Anxiety (HAM-A). Occupational Medicine, 65(7), 601–601. https://doi.org/10.1093/occmed/kqv054

Usmadi, U. (2020). Pengujian persyaratan analisis (uji homogenitas dan uji normalitas). Inovasi Pendidikan, 7(1), 50–62. https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281

Yani, S. (2018). Hubungan status mental dengan tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari pada lansia di BPPLU Tresna Werdha. Jurnal Riset Media Keperawatan, 1(2), 9–16. https://doi.org/10.51851/jrmk.v1i2.12

Published
2020-12-08
How to Cite
Aisyah, L., & Ridho, M. (2020). Pengaruh Frekuensi Mengikuti Bimbingan Mental dan Keagamaan terhadap Kecemasan Menghadapi Kematian bagi Lansia. TAUJIHAT: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 70-81. https://doi.org/10.21093/tj.v0i0.4202
Section
Articles