Hubungan Interpersonal Orang Tua dengan Anak Tuli (Studi Kasus di SLB-B Ruhui Rahayu)
Abstract
Sebagian besar orang tua yang memiliki anak tuli merasakan kesulitan dalam membangun komunikasi verbal dikarenakan keterbatannya indra pendengar yang dimiliki anak tuli dan keterbatannya orang tua dalam menggunakan bahasa isyarat. Tidak jarang juga anak tuli kurang memperdulikan intruksi yang diberikan oleh orang tua dikarenakan sang anak kurang memahami apa yang di sampaikan orang tua. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat membangun hubungan interpersonal antara orang tua dengan anak penyandang tuli. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak penyandang tuli yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa B (SLB-B) Ruhui Rahayu Kota Samarinda. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal antara orang tua dengan anak tuli yaitu sikap menerima, sikap suportif dan sikap terbuka. Ketiga sikap ini dapat mendorong terwujudnya sikap saling pengertian, saling menghargai, dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal antara anak dengan orang tua.
References
Aestetika, N. M. (2018). Buku ajar komunikasi interpersonal. Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-13-3
Ainnayyah, R., Maulida, R. I., Ningtyas, A. A., & Istiana, I. (2019). Identifikasi komunikasi anak berkebutuhan khusus dalam interaksi sosial. Jurnal Pendidikan Inklusi, 3(1), 48–52. https://doi.org/10.26740/inklusi.v3n1.p48-52
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches. SAGE.
Darmawan, C., Silvana, H., Zaenudin, H. N., & Effendi, R. (2019). Pengembangan hubungan interpersonal remaja dalam penggunaan media sosial di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 7(2), 159–169. https://doi.org/10.24198/jkk.v7i2.21163
Jannati, M. S. (2020). Dukungan sosial gerakan untuk kesejahteraan tunarungu Indonesia (GERKATIN) terhadap penyandang tuli. EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 8(1), 60–68. https://doi.org/10.15408/empati.v8i1.14688
Kaswadi, D. A., Wulandari, E., & Trisiana, A. (2019). Pentingnya komunikasi sosial budaya di era globalisasi dalam perspektif nilai Pancasila. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 62–71. https://doi.org/10.33061/glcz.v6i2.2551
Kleptsova, E. Y., Kleptsov, N. N., Mishutinskaya, E., Shubnitsyna, T. V., & Tsvetkova, N. (2018). Psychological structure of humane interpersonal relations among the subjects of educational activity. Revista Espacios, 39(49), 1844–1848.
Mailinda, M., & Azeharie, S. S. (2019). Komunikasi interaksionisme simbolik antara pekerja tunarungu dengan tamu (Studi komunikasi di Kafe Kopi Tuli Depok). Koneksi, 2(2), 426–432. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3919
Mataputun, Y., & Saud, H. (2020). Analisis komunikasi interpersonal dan penyesuaian diri remaja. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 8(1), 32–37. https://doi.org/10.29210/140800
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed). Sage Publications.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2019). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE.
Nurhasanah, N., & Fikri, B. B. (2019). Pengaruh komunikasi sosial guru terhadap minat belajar siswa di SMAN 1 Soromandi. Edu Sociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 3(1), 36–42. https://doi.org/10.33627/es.v3i1.298
Pope, C., & Mays, N. (Ed.). (2019). Qualitative research in health care. Wiley-Blackwell.
Purworini, D., Savira, A. A., & Sholihah, M. (2020). Pemberdayaan masyarakat melalui praktek komunikasi interpersonal kepada guru di SLB BC Autis Yayasan Bina Asih. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(1), 133–139. https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.5419
Sahni, U.-, Sidin, U. S., & Riska, M.-. (2020). Pengembangan perangkat speech recognition bagi penyandang bisu tuli sebagai sarana komunikasi. Jurnal MediaTIK: Jurnal Media Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, 3(1), 49–52. https://doi.org/10.26858/jmtik.v3i1.14388
Scott, J. A., & Dostal, H. M. (2019). Language development and deaf/hard of hearing children. Education Sciences, 9(2), 135–149. https://doi.org/10.3390/educsci9020135
Setiawan, A. W., Mubarok, A. F. A., & Syababa, A. D. H. (2019). Pengembangan alat bantu komunikasi bagi penyandang disabilitas buta-tuli menggunakan IMAP. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 6(1), 93–98. https://doi.org/10.25126/jtiik.2019611263
Suciati, S. (2017). Komunikasi Interpersonal Sebuah Tinjauan Psikologis dan Perspektif IslamKomunikasi interpersonal sebuah tinjauan psikologis dan perspektif Islam. Litera Mediatama.
Sutrisnadipraj, G., Shesilia K, N., Putri F, S., Yulianto, Y., Handayani, P., & Sembiring, W. P. (2019). Intervensi psikoedukasi dalam mengatasi stigma dan hambatan komunikasi pada teman tuli yang tergabung dalam gerkatin kepemudaan. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1), 191–200. https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i1.4348
Xiao, A. (2018). Konsep interaksi sosial dalam komunikasi, teknologi, masyarakat. Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, 7(2), 94–99. https://doi.org/10.31504/komunika.v7i2.1486
Authors who publish articles in TAUJIHAT: Jurnal Bimbingan Konseling Islam agree to the following conditions:
- Authors own the article's copyright and grant the journal rights for first publication with the work simultaneously licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution – ShareAlike Licence.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), with acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can lead to productive exchange and earlier and more extraordinary citation of the published work.