Studi Deskriptif Pemeriksaan Efektivitas Sampel Feses Metode Langsung dan Sedimentasi Telur Soil Transmitted Helminth (STH)

  • Regita Heddy Arifta Amelia Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Suhartini Suhartini Universitas Islam negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
  • Suparno Putera Makkadafi Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Abstract

Kecacingan adalah infeksi yang paling umum dan berpengaruh pada orang menengah kebawah di seluruh dunia. Mereka ditularkan oleh telur yang ada dalam kotoran manusia yang mencemari tanah di daerah yang sanitasinya sangat buruk. Pemeriksaan untuk mengetahui pravelensi kecacingan menggunakan metode langsung dan metode sedimentasi Metode langsung kelebihannya yaitu pengerjaan yang mudah dan murah metode ini juga lebih baik dilakukan dipemeriksaan pada infeksi kecacingan yang berat. Kelemahan harus menggunakan sediaan sedikit saja agar telur cacing tidak tertutup unsur lain. Metode sedimentasi kelebihannya memperoleh hasil lebih jernih, jelas dan dapat membedakan sisa-sisa makanan dengan telur cacing. Kelemahan memakan waktu lama dalam proses sentrifuge dan bisa terjadi pengendapan tidak sempurna dalam prosesnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran efektivitas sampel feses dengan menggunakan metode langsung dan metode sedimentasi.  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel berjumlah 15 feses pada anak-anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda dan pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes Kaltim. Teknik analisis data digunakan univariate. Hasil penelitian menggunakan metode langsung dan metode sedimentasi. dari kedua metode terdapat 3 sampel yang teridentifikasi telur cacing Ascaris lumbricoides. Disimpulkan bahwa kedua metode tersebut efektif dalam mengidentifikasi telur cacing Ascaris lumbricoides.

References

Agnes, S. (2019). Karya Tulis Ilmiah.

Aresti, D. (2020). Karya Tulis Ilmiah. http:/repo.upertis.ac.id/1690/

Arfiana, V. (2020). Identifikasi Telur Ascaris Lumbricoides Pada Sayur Kubis (Brassica Oleracea) Di Pasar Tradisional Ngimbang Lamongan. 4(1), 88–100.

Ariwati, N. L. (2018). Soil Transmitted Helminths Ascaris lumbricoides. Parasitologi Medis, 5, 1–25. http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/21346/1/910de44d4131e187385898c0082a7c64.pdf

Fadhillah, R. 2018. (2018). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara November, 2018. Pemanfaatan Buah Nangka Muda Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Dendeng, Volume 5, 1–10. http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/5163

Humaida, R. (2019). Gambaran Infeksi Nematoda Usus Pada Siswi/I SDN 01 Talang Bojong Kecematan Kotabumi Kabupaten Lampung.

Jamilah. (2019). Gambaran Nematoda Usus Pada SIswa Sekolah Dasar Negeri NO 09 Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim, 8(5), 55.

Kamil, R. (2019). Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Ascariasis (Cacingan) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kabupaten Brebes Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 10(2), 115–121. https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i2.101

Maulida, A. (2016). Perbedaan Kualitas Sediaan Telur Cacing(Ascaris lumbricoides, Linnaeus 1758) Menggunakan perwarnaan Eosin dan Perwarnaan Giemsa.
Published
2022-11-10
How to Cite
Arifta Amelia, R. H., Suhartini, S., & Makkadafi, S. (2022). Studi Deskriptif Pemeriksaan Efektivitas Sampel Feses Metode Langsung dan Sedimentasi Telur Soil Transmitted Helminth (STH). Borneo Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 132-145. https://doi.org/10.21093/bjsme.v2i3.5916