Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk

  • Aslan Aslan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Agus Setiawan Institut Agama Islam Negeri Samarinda
  • Hifza Hifza Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Keywords: kurikulum tematik, akulturasi budaya, sekolah perbatasan Temajuk

Abstract

Guru adalah aktor dalam dunia pendidikan dan manuskrip cerita adalah kurikulumnya. Tanpa guru maka dunia pendidikan akan mengalami masalah yang begitu besar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Hasil temuan penelitian ini adalah: perkembangan teknologi membuat kewajiban seorang guru semakin besar, karena jika peran guru hanya sebatas mengajar, maka anak didik hanya ahli dalam intelektual tetapi tidak mempunyai adab dan sopan santun. Begitu juga sebaliknya, jika peran guru tidak hanya mengajar tetapi memberikan nilai keteladanan baik di sekolah maupun luar lingkungan sekolah, maka bukan hanya menghasilkan intelektual tetapi juga menghasilkan adab dan sopan santun. Oleh karena itu, peran kurikulum dalam lembaga pendidikan sangat penting terlebih pada pendidikan Islam, sehingga tidak  hanya sebagai rangkaian dari proses belajar mengajar, akan tetapi nilai-nilai dari kurikulum tersebut merupakan filosofi dari tujuan pendidikan membentuk nilai-nilai karakter siswa.


References

Abdurrahman, J. (2006). Cara Nabi Menyiapkan Generasi. Surabaya: La Raiba Bima Amanta {eLBA}.
Agus, B. (2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia/ Pengantar Antropologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ahmadi, A., & Salim, N. (2004). Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Ali, M. (2006). Penanaman Nilai-Nilai Agama dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 8(1).
Alim, M. (2006). Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arkanudin. (t.t.). Pluralisme Suku Dan Agama Di KALBAR [(Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian FISIP dan Program Magister Ilmu Sosial, Untan Pontianak)].
Aslan. (2017a). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Pantang Larang Suku Melayu Sambas. 16(1), 35–44.
Aslan. (2017b). Pendidikan Remaja Dalam Keluarga Di Desa Merabuan, Kalimantan Barat (Perspektif Pendidikan Agama Islam). Al-Banjari, 16(2), 99–112.
Azira, Imran dan Maria Ulfah. (t.t.). Peran Keluarga Mengatasi Hamil Di Luar Nikah Remaja Di Desa Sekuduk (hlm. 1–13) [(Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Pendidikan Sosiologi FKIP Untan, Pontianak)].
Bagus, L. (2000). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
Basri, H. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
Berger, P. L. (1967). The Sacred Canopy: Elements Of a Sociological Theory Of Religion. Garden City, New York: Doubleday & Company, Inc.
Bertens, K. (2000). Etika. Jakarta: Gramedia.
Chaplin, J. P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Eben. (2015). Cegah Kenakalan Remaja di Kabupaten Sambas. Diambil dari Cegah Kenakalan Remaja di Kabupaten Sambas website: suarewarge.blogspot.co.id/2015/04/sambas-cegah-kenakalan-remaja-di.html
Elmubarok, Z. (2008). Membumikan pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Fauzan. (2007). Dilema Baru Pendidikan Islam Pasca Otonomi Daerah. Mimbar Jurnal Agama dan Budaya, 24(4).
Furchan, A. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.
Geertz, C. (1973). The Interpretation Of Cultures. New York: Basic Books, Inc., Publisher.
Geertz, C. (1976). The Religion Of Java. London: The University Of Chicago Press.
Gordon, M. M. (1968). Assimilation in American Life: The Role of Race, Religion, and National Origins. New York: Free Press.
Hardigaluh, A. (2007). Tahun Hijriyah dan Sejarah Masjid Jami’ Sultan Muhammad Tsafiuddin II Sambas. Pontianak: Lembaga Pendidikan Islam “At-Taqwa” Sambas.
Hasan, H. (t.t.). Perkembangan Kurikulum: Perkembangan Ideologis Dan Teoritik Pedagogis (1950 – 2005).
Hasyim, A. W. (1424). Dasar-Dasar Aqidah Islam.
Hidayati, L. (2014). Kurikulum 2013 dan Arah Baru Pendidikan Agama Islam. Insania, 19(1), 60–86.
Howard, K. (1995). 100 ways to enhance values and morality in schools and youth settings. Massachusetts: Allyn & Bacon.
Ideham, M. S., Djohansjah, J., Kawi, D., Sjarifuddin, Seman, S., Usman, G., … Wajidi. (2015). Urang Banjar & Kebudayaannya., (Ed) M. Suriansyah Ideham, H. Sjarifuddin, M. Zainal Arifin Anis, Wajidi (Cet-2). Yogyakarta: Ombak.
Ihsan, F. (2008). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Iksan, M. A. B. (2010). Pengaruh Budaya Hedonisme di Kalangan Pelajar-Pelajar Islam: Kajian di SMK Tengku Idris Shah, Kapar, Klang (Disertasi tidak diterbitkan). Universiti Malaya.
Imam Suprayogo & Tobroni. (2001). Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Insan LS Mokoginta. (2012). Bagaimana Menjawab Pertanyaan Dengan Pertanyaan. Depok-Jabar: Yayasan Birrul Walidain.
Kadir, Abd. (2013). Pendidikan Dan Internalisasi Nilai. Kariman, 1(1), 67–81.
Koentjaraningrat. (1993). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Pustaka Gramedia Utama.
Koentjaraningrat. (2014). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lickona, T. (2012). Educating For Character: Mendidik Untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara.
Lickona, T. (2014). Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik., Terj., Lita S (Cet-11). Bandung: Nusa Media.
Madjid, N. (2000). Masyarakat Religius Membumikan Nilai-Nilai Islam Dalam Kehidupan Masyarakat. Jakarta.
Maimun, A., Basri, A. M., & Hasanudin. (2003). Profil Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Umum Tingkat Dasar. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah Dan Pendidikan Umum Proyek Pemberdayaan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan Pada Madrasah Dan PAI Pada Sekolah Umum Tingkat Dasar.
Majid, A., & Andayani, D. (2011). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Matthew B. Miles A Michael Huberman. (1994). Qualitative Data Analysis: An expanded sourcebook. London: SAGE Publication.
Mawardi, A. (t.t.). Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Indonesia. 1(1), 29–36.
Mayasari. (2016). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta (Tesis). Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga.
Meru, M. A. (2008). Pengembangan Kurikulum. Sengkang: STAI As’adiyah.
Muhaimin. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.
Muhammedi. (2016). Perubahan Kurikulum Di Indonesia: Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. Vol. IV, No. 1, 49–70.
Mujiburrahman. (2013). Masa Depan Kajian Keislaman di PTAI. Intelegensia, 1(1), 1–14.
Mujiburrahman. (2017). Humor, Perempuan dan Sufi. Jakarta: Kompas, Gramedia.
Mulyana, R. (2011). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Napel, H. ten. (2000). Kamus Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Nata, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Noor, Y. (2015). Islamisasi Banjarmasin. Yogyakarta: Ombak.
Nova, F. (2012). Mengelola Krisis & Situasi Darurat di Lembaga Pendidikan. Jakarta: Media Bangsa.
Peter L. Berger and Thomas Luckhman. (1991). The Social Construction Of Reality (Vol. 6). England: Penguin Books.
Piliang, Y. A. (2011). Dunia Yang Telah Diliipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung: Matahari,.
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia (Cet-1). Jakarta: Pusat Bahasa.
Sariono. (t.t.). Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. 3.
Setiawan, A. (2014). Prinsip Pendidikan Karakter Dalam Islam: Studi Komparasi Pemikiran Al-Ghazali dan Burhanuddin Al-Zarnuji. Dinamika Ilmu, 14(1), 1–12. http://dx.doi.org/10.21093/di.v14i1.4
Shafwati, R. M. (2015). Pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap gaya hidup hedonisme dikalangan pelajar. Jurnal Perpustakaan.
Siti Raba’ah, H. et al.eds. (t.t.). Pemuda Perilaku Hedonistik: Moderasi Peran Lampiran Rekan Tentang Pengaruh Religiusitas Dan Pandangan Dunia. Remaja dan Pemuda.
Steenbrink, K. A. (1994). Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern, terj. Karel A. Steenbrink dan Abdurrahman (Cetakan II). Indonesia, Jakarta: LP3ES.
Suhardono, E. (2016). Teori Peran: Konsep, Derivasi dan Implikasinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sumbulah, U. (2012). Islam Jawa dan akulturasi budaya: Karakteristik, variasi dan ketaatan ekspresif. el-Harakah, 14(1), 51–68.
Sunandar. (2015a). Melayu Dalam Tantangan Globalisasi: Refleksi Sejarah dan Berubahnya Sistem Referensi Budaya. Khatulistiwa, 5(1), 60–73.
Sunandar. (2015b). Politik Identitas Dan Tantangan Globalisasi Masyarakat Perbatasan Dalam Menghadapi MEA 2016. Proceeding of 1st International Conference on ASEAN Economic Community in Borneo Region.
Supleman Bahan Ajar. (t.t.). Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia.
Suseno, F. M. (1987). Etika Dasar; Masalah-masalah pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Sutarman, E. (2014). Implementasi Guru Sejarah Dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Di Kelas X Di SMA N 1 Rembang Tahun Ajaran 2014/2015. History Education, 3(2), 36–46.
Suwaid, M. N. A. H. (2010). Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak, terj. Farid Abdul Aziz Qurusy. Yogyakarta: Pro-U Media.
Tafsir, A. (2006). Filsafat Pendidikan Islam, Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Toffler, A. (1970). Future Shock. New York: Bantam Books.
Toffler, A. (1980). The Third Wave. New York: William Morrow and Company, INC.
Wahyuni, F. (2015). Kurikulum Dari Masa Ke Masa (Telaah Atas Pentahapan Kurikulum Pendidikan di Indonesia). 10 No. 2, 231–242.
Wawancara dengan Edi Supratman. (2017, Juni 8). Guru SDN 19 Temajuk.
Wawancara dengan Ila. (2017). Guru Pertama di Sekolah Dasar Swasta Temajuk.
Wawancara dengan Mardihin. (2017). Siswa SMP Temajuk.
Wawancara dengan Markal. (2017, Juni 8). Guru PKN dan Wali Kelas VI SDN 19 Paloh Temajuk.
Wawancara dengan Munzani. (2017, Juni 8). Guru agama SDN 16 Temajuk.
Wawancara dengan Rahmat. (2017, Juni 21). Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 maupun Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Temajuk.
Wawancara dengan Usama. (2017, Juni 9). Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Temajuk.
Wawancara dengan Wulandari. (2017, Juni 21). Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Temajuk.
Wekke, I. S. (2013). Islam dan adat: Tinjauan akulturasi budaya dan agama dalam masyarakat Bugis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 13(1), 27–56.
Widyaningrum, R. (2012). Model Pembelajaran Tematik di MI/SD. Cendekia, 10(1), 107–120.
Wulandari, F., Susanto, & Dafik. (2012). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Pembelajaran Matematika Di SMPLB TPA Jember. Kadikma, 3(3), 71–80.
Yohanes Kurnia Irawan. (t.t.). Temajuk, Sepotong Surga di Ekor Kalimantan... - Kompas.com. Diambil 31 Oktober 2018, dari https://travel.kompas.com/read/2013/09/05/1233549/Temajuk.Sepotong.Surga.di.Ekor.Kalimantan.
Zaini, H. (t.t.). Karakteristik Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Idaroh, 1(1), 15–31.
Published
2019-06-01
How to Cite
Aslan, A., Setiawan, A., & Hifza, H. (2019). Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk. FENOMENA, 11(1), 11 - 30. https://doi.org/10.21093/fj.v11i1.1713