Konsep Self-Care bagi Konselor di Masa Pandemi
Abstract
Pada masa pandemi, menjaga kesehatan mental adalah hal yang penting untuk mencapai kesehatan psikologis sehingga memahami konsep self-care adalah hal yang penting untuk mempromosikan kesejahteraan mental. Meski demikian, beberapa perawat dan konselor lebih sering fokus terhadap pasien mereka dibandingkan dengan perawatan diri mereka sendiri. Seorang konselor perlu memperhatikan pentingnya mengatur pola makan, tidur, dan aktivitas lainnya agar dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis. Hal-hal penting tersebut sering kali terlupakan oleh konselor akibat dari stres, beban kerja berlebih dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesejahteraan diri. Berangkat dari masalah ini, artikel ini disusun dengan menggunakan literatur yang bersumber dari buku, jurnal, dan situs web. Hasil menunjukkan bahwa seorang konselor dapat menerapkan beberapa konsep perawatan diri sendiri seperti menjaga pola makan dan kebersihan pribadi, beribadah, berolahraga, melakukan meditasi, berpikir lebih positif dan rasional, dan mampu berinteraksi secara efektif dan aktif dengan klien dan lingkungan sekitarnya.
References
Andriany, M. (2010). Aplikasi teori Self-Care Deficit Orem dalam konteks tuna wisma (Studi Literatur). Nurse Media Journal of Nursing, 1(1), 17–26. https://doi.org/10.14710/nmjn.v1i1.263
Ariani, P. N. (2016). Gambaran kemampuan perawatan diri (self care agency) pada anak disabilitas (tuna grahita dan tuna netra) di sekolah luar biasa Negeri 1 Bantul [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Asyrofi, A., Arisdiani, T., & Widiastuti, Y. P. (2018). Self-care aktifitas fisik dan penggunaan fasilitas kesehatan sebagai upaya pengendalian kadar glukosa darah oleh penyandang diabetes melitus. Jurnal Keperawatan, 10(3), 156–163.
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10
Dewi, Y. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan self care pasien hipertensi dalam mengontrol hipertensinya di Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016 [Skripsi]. Universitas Andalas.
Eahayu, L. M. (2017). Sehat berawal dari pikiran. Jurnal Sosioteknologi, 16(3), 350–352. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.9
El-Osta, A., Webber, D., Gnani, S., Banarsee, R., Mummery, D., Majeed, A., & Smith, P. (2019). The Self-Care Matrix: A unifying framework for self-care. Self Care, 10(3), 38–56.
Faizal, K. M. (2018). Efektivitas edukasi grup terhadap management self care fatigue pada klien End Stage Renal Disease (ESRD) yang menjalankan hemodialisa. Citra Delima, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.33862/citradelima.v2i1.4
Hariko, R. (2016). Ilmu bimbingan dan konseling, nilai dan kesejahteraan individu: Studi literatur. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 4(2), 118–123. https://doi.org/10.29210/116000
Hidayati, D. L., Suryani, S. I., Hasanah, M., & Dahena, N. (2020). Konseling Islam untuk meningkatkan strategi coping korban bencana kebakaran di Kota Samarinda. TAUJIHAT: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 1–17. https://doi.org/10.21093/tj.v1i1.2427
Indriani, S., Amalia, I. N., & Hamidah, H. (2019). Hubungan antara self care dengan insidensi neuropaty perifer pada pasien diabetes mellitus tipe II RSUD Cibabat Cimahi 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 10(1), 54–67. https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.85
Kusnanto, K., Sari, N. P. W. P., Harmayetty, H., Efendi, F., & Gunawan, J. (2018). Self-care model application to improve self-care agency, self-care activities, and quality of life in patients with systemic lupus erythematosus. Journal of Taibah University Medical Sciences, 13(5), 472–478. https://doi.org/10.1016/j.jtumed.2018.07.002
Mawardani, J. M., Haryani, H., & Probosuseno, P. (2017). Pengaruh implementasi program pro-self terhadap kecemasan dan depresi pasien kemoterapi. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 1(2), 127–136. https://doi.org/10.32419/jppni.v1i2.21
Mayasari, D. (2015). Pengembangan model bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi kecemasan komunikasi interpersonal siswa SMP Negeri Pontianak. Jurnal Bimbingan Konseling, 4(1), 15–22. https://doi.org/10.15294/JUBK.V4I1.6870
Mills, J., Wand, T., & Fraser, J. A. (2018). Exploring the meaning and practice of self-care among palliative care nurses and doctors: A qualitative study. BMC Palliative Care, 17(1), 63–75. https://doi.org/10.1186/s12904-018-0318-0
Mubin, A. (2019). Refleksi pendidikan filsafat idealisme. Rausyan Fikr: Jurnal Pemikiran dan Pencerahan, 15(2), 25–39. https://doi.org/10.31000/rf.v15i2.1800
Muhlisin, A., & Irdawati, I. (2010). Teori self care dari Orem dan pendekatan dalam praktek keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan, 2(2), 97–100. https://doi.org/10.23917/bik.v2i2.3800
Nuzliah, N., & Siswanto, I. (2019). Standarisasi kode etik profesi bimbingan dan konseling. Jurnal Edukasi, 5(1), 64–75. https://doi.org/10.22373/je.v5i1.8172
Omisakin, F. D., & Ncama, B. P. (2011). Self, self-care and self-management concepts: Implications for self-management education. Educational Research, 2(2), 1733–1737.
Orem, D. E. (1985). A concept of self-care for the rehabilitation client. Rehabilitation Nursing, 10(3), 33–36. https://doi.org/10.1002/j.2048-7940.1985.tb00428.x
Orem, D. E. (2001). Nursing: Concepts of practice (6th ed). Mosby.
Rahimah, R., & Muzdhalifah, M. (2019). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal anak usia dini. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 1–13. https://doi.org/10.24042/ajipaud.v2i2.4669
Rahmariyanti, A. S., & Gandha, M. V. (2019). Pusat meditasi. Jurnal STUPA, 1(1), 563–574. https://doi.org/10.24912/stupa.v1i1.3810
Sabil, F. A., Kadar, K. S., & Sjattar, E. L. (2019). Faktor-faktor pendukung self care management diabetes mellitus tipe 2: A literature review. Jurnal Keperawatan, 10(1), 48–57. https://doi.org/10.22219/jk.v10i1.6417
Sujadi, E. (2018). Kode etik profesi konseling serta permasalahan dalam penerapannya. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 14(2), 69–77. https://doi.org/10.32939/tarbawi.v14i2.298
Sulastoyo, P., & Lailatushifah, S. N. F. (2008). Mindfulness dan depresi pada remaja putri. Jurnal Insight, 6(2), 1–5.
Younas, A. (2017). Self-care behaviors and practices of nursing students: Review of literature. Journal of Health Sciences, 7(3), 137–145. https://doi.org/10.17532/jhsci.2017.420
Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Salemba Medika.
Authors who publish articles in TAUJIHAT: Jurnal Bimbingan Konseling Islam agree to the following conditions:
- Authors own the article's copyright and grant the journal rights for first publication with the work simultaneously licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution – ShareAlike Licence.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), with acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can lead to productive exchange and earlier and more extraordinary citation of the published work.