The Implementation of Environmental Communication for Community Waste Management Initiative in Bontang, East Kalimantan
Abstract
Improper waste management has a detrimental effect on the quality of life due to its impact on the ecosystem and public health. Therefore, effective environmental communication is required to raise public awareness about preserving the environment. This research examines the role of environmental communication implemented by Mekarsari Guntung Sejahtera Cooperative in the Guntung community of Bontang City. The study utilizes a descriptive qualitative method focusing on the function of environmental communication. The findings indicate that Mekarsari Cooperative employs two communication functions: constitutive and pragmatic. In the constitutive function, environmental communication promotes values of awareness, compassion, and cooperation to create a clean environment and economically empowered community. In the pragmatic function, environmental communication is used to educate and inform individuals about proper waste management methods and their benefits for the community.
References
Anam K, Kolopaking LM, Kinseng R. (2020). The Effectiveness os Social Media Usage within Social Movement to Rejct the Reclamation of the Jakarta Bay, Indonesia. Solidality J Sosiol Pedesaan. https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/28955 Diakses pada 10 Januari 2022.
Ardian, Heldi Yunan. (2019). Kajian Teori Komunikasi Lingkungan Dalam Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/perspektif/article/download/3894/2891. Diakses pada 14 Januari 2022.
Bontang Post. (2018). Ubah Kampung Kumuh Jadi Kampung Berprestasi Lewat Kompos. https://bontangpost.id/ubah-kampung-kumuh-jadi-kampung-berprestasi-lewat-kompos/. Diakses pada 10 Februari 2022.
Cerya, Efni, Susi Evanita. 2021. Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Membangun Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. http://www.jurnal.iicet.org/index.php/jrti/article/view/977/690. Diakses pada 14 Januari 2022.
Chandrabuwono, Achmad Bayu & Atika. 2019. Komunikasi Lingkungan Masyarakat Sungai Tabuk Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan.MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 4 No 2 September 2019. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/MC/article/view/6939. Diakses pada 05 Januari 2022.
Cox R. 2013. Environmental Communication and the Public Sphere. 3rd Edition. Los Angeles (US): Sage.
Flor, Alexander G, & Hafied Cangara. (2018). Komunikasi Lingkungan: Penanganan Kasus-Kasus Lingkungan Melalui Strategi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group
Inayah, Sitti Syahar, Muhammad Abdi. (2018). Etnografi Komunikasi Muslimah Bercadar di Samarinda. https://journal.uinsi.ac.id/index.php/lentera/article/view/1374/852
Jurnal Lentera Vol.II No.2. Diakses pada 11 Januari 2022
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2020). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2020 https://www.menlhk.go.id/uploads/site/post/1633576967.pdf. Diakses pada 20 Juli 2022
Kriyantono. Rachmat. 2020. Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prenadamedia Group
Pezzullo PC, Cox R. (2018). Environmental Communication and the Public Sphere. 5th Ed. Los Angeles, CA: SAGE Publications, Inc
Polk E. 2020. Communicating Climate Change: Where Did We Go Wrong, How Can We Do Better? Di dalam: Servaes J, editor. Handbook of Communication for Development and Social Change. Singapore: Springer. hlm 795–813.
Pranita, Ellyvon. (2021). Masalah Sampah Indonesia Ancam Target Nol Emisi, Kok Bisa? https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/29/130000623/masalah-sampah-indonesia-ancam-target-nol-emisi-kok-bisa-?page=all. Diakses pada 05 Januari 2022.
Rahman, M. Taupik. (2022). Masalah Sampah Dan Upaya Pemkab HST Mengatasinya. https://kalsel.antaranews.com/berita/314353/masalah-sampah-dan-upaya-pemkab-hst-mengatasinya. Diakses pada Maret 2022.
Sulaiman, Adhi Iman. (2013). Model Komunikasi Formal Dan Informal Dalam Proses Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol 16, No 2 https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/198463. Diakses pada 19 Januari 2022.
Yenrizal. 2017. Lestarikan Bumi Dengan Komunikasi Lingkungan. Yogyakarta: Deepublish.
Copyright (c) 2022 LENTERA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikel di Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi setuju dengan ketentuan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta artikel dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah CC-BY-SA atau The Creative Commons Attribution – ShareAlike Licence.
- Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access)
Authors who publish articles in Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).