ISLAMISASI SAINS DAN PENOLAKAN FAZLUR RAHMAN

  • Syahrial Syahrial Universitas Paramadina Jakarta

Abstract

Islamisasi ilmu pengetahuan adalah salah satu topik hangat yang paling banyak diperdebatkan oleh kalangan cendekiawan Muslim di berbagai wilayah Islam di dunia. Perdebatan tentang hal ini terpecah menjadi dua kubu penting. Pada satu sisi, sejumlah cendekiawan Islam berpendapat bahwa islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah keharusan sejarah karena Islam merupakan agama yang bersifat menyeluruh dan berisi aturan-aturan tentang semua aspek kehidupan pemeluknya. Di sisi lain, sejumlah kalangan muslim juga berpendapat bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah proyek yang mustahil bisa dilaksanakan, apalagi perlu dilaksanakan. Paper ini, oleh karena itu, bertujuan untuk mengekplorasi pandangan Fazlur Rahman, salah seorang pemikir Muslim paling penting dalam beberapa dekade terakhir mengenai isu tersebut. Menurut Fazlur Rahman, para aktor yang terlibat dalam perdebatan tentang isu ini seringkali melupakan pertanyaan mendasar berupa apa yang akan terjadi jika ilmu pengetahuan benar-benar terlah, anggap saja, berhasil di“Islam”-kan dan apakah ilmu pengetahuan yang telah “Islam” tersebut akan tampak berbeda dengan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dikenali saat ini. Pertanyaan-pertanyaan ini, diantara berbagai pertanyaan penting lainnya, menurut Fazlur Rahman, tidak hanya dapat mengubah bagaimana isu islamisasi ilmu pengetahuan dibincang oleh kalangan Muslim namun juga dapat mengubah prinsip-prinsip keimanan dari pemeluk agama Islam itu sendiri.

References

Adi Setia, Three Meanings of Islamic Science Toward Operationalizing Islamization of Knowledge, Center for Islam and Science: Free online Library, 2007.

Arnold Toynbee, Choose Life: A Dialogue, London: Oxford Univ Press, 1976

Dawam Rahardjo, Islam Menatap Masa Depan, Jakarta: P3M, 1989

Fazlur Rahman, “Islamisasi Ilmu: Sebuah Respon”, Jurnal Ulumul Qur’an, Nomor: 4, Vol. III, 1992.

____________, Etika Pengobatan Islam : Penjelajah Seorang Neomordenis, Bandung:

Mizan, 1999

____________, Islam dan Modenitas, Tentang Transpormasi Intelektual, Bandung:

Pustaka, 1985

Fritjof Capra, Titik Balik Peradaban, Sains, Masyarakat, dan Kebangkitan Kebudayaan, Yogyakarta: Bentang Budaya1997

Ismail Al-Faruqi, Islamization of knowledge: General Principle and Work Plan,

Washington: IIIT, 1982

M. Dawam Rahardjo, Gagasan dan Perdebatan Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Jakarta:

PT Pustaka Cidesindo, 2000

Mulyadhi Kartanegara, Menembus Batas Waktu, Panorama Filsafat Islam, Bandung:

Mizan, 2002

Osman Bakar, Tawhid and Science, Kuala Lumpur: Secretariat Islamic Philosophy and Science, 1991

Perves Hoodbhoy, Ikhtiar Menegak Rasionalitas, Bandung: Mizan, 1996

Pietro Croce, Vivisection or Science: An Investigation into Testing Drugs And

Safeguarding Health, London: Zed Books, 1999

Perves Hoodbhoy, Islam and Science: Religious Orthodoxy and The Battle for

Rationality, London: Zed Books, 1991

Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and Secularism, Kuala Lumpur: ISTAC, 1993

Topik R, Kontroversi Islamisasi Sains, Majalah Inovasi UIN Malang, ed. 22 Thn. 2005, 14.

Victoria Neufeld (Ed.), Websters New World Dictionary, Cleveland & New York:

Websters New World, 1988

Zainal Abidin Bagir, Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains: Tafsir Islami atas Sains,

Bandung: Mizan, 2004

________________, Islam dan Ilmu Pengetahuan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: Ikhtiar Baru – Van Hoeve, 2002

Ziauddin Sardar, An Early Crescent: The Future Knowledge and the Environment In Islam, London, Mansell, 1989

_____________, Exploration In Islamic Science, London: Mansell, 1989

_____________, Islamic Future, the Shape of Ideas to Come, London, Mansell, 1985

_____________, Jihad intelektual; merumuskan parameter-parameter Sains Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1998)

_____________, Rekayasa Masa Depan Peradaban Islam, Bandung: Mizan 1986
Published
2017-07-01
Section
Articles