IHDAD BAGI WANITA PEKERJA TETAP DI KOTA SAMARINDA TINJAUAN KAIDAH AL- MASYAQQATU TAJLIBU AT-TAYSIR

  • Nurul Fatmawati UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
  • Iskandar Iskandar UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
  • Vivit Fitriyanti UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
Keywords: Ihdad, Wanita Pekerja Tetap, Al-Masyaqqatu Tajlibu At-Taysir

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi adanya suatu kondisi Dimana wanita yang suaminya meninggal dunia, wajib berihdad, namun disisi yang lain ada juga wanita yang bekerja dan terikat dengan kewajibannya. Termasuk dalam penelitian normatif-empiris dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive. Subjek dalam penelitian ini ialah wanita pekerja tetap di Kota Samarinda. Objek penelitian ini mengenai penerapan masa ihdad bagi wanita pekerja tetap di Kota Samarinda. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Serta dalam menganalisis hasil data menggunakan analisa normatif kaidah fiqhiyyah المَشَقَّةُ تَجْلِبُ التَيْسِيْرُ . Hasil penelitian: Faktor utama wanita pekerja tetap tidak menjalani masa ihdad yakni terikat dengan instansi pekerjaan dan sebagai tulang punggung keluarga yang mencari nafkah. Berdasarkan metode kaidah fikhiyyah disimpulkan kondisi tersebut masuk dalam kaidah fikhiyyah al-masyaqqatu tajlibu at-taysir (kesulitan mendatangkan kemudahan) yang bersandarkan pada hukum islam. Sehingga hukum bagi para wanita pekerja adalah boleh untuk tetap menjalankan pekerjaannya selama masa ihdad dan diperbolehkan untuk keluar rumah dalam keadaan darurat, namun harus tetap mengikuti ketentuan syariat seperti menggunakan pakaian yang tidak menimbukan syahwat bagi lawan jenis.

References

Arifin, Muhammad Zenal. Buku Pintar Fiqih Wanita: Segala Hal Yang Ingin Anda Ketahui Tentang Perempuan Dalam Hukum Islam. Jakarta: zaman, 2012.
al-Bukhari, Muhammad. Shahih al-Imam al-Bukhari, Juz 1. Beirut: Dar Thauq al-Najah, 2001.
Gumilang, Muhammad Randi, dan Nadia Murdayanti. Problem Karir Perempuan Penyapu Jalanan di Kota Samarinda, Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender, dan Agama. Vol.16, No 01. 2022.
Dzajuli H.A. Kaidah-Kaidah Fikih (Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis), Jakarta: Kencana, 2022.
Rahman, Ahmad Syafi’i. Siti Aisyah. Moh Shofiyul Huda MF. Rubini. Rahma Pramudya Nawang Sari. Wanita Karir, Studi Kritis Perspektif Maqashid Syariah, Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Https://jurnal.ucy.ac.id Vol, 12. No.1, Juni 2022.
Nurjiddin, Penafsiran Sosiologis Terhadap Kepemimpinan Lelaki Dalam Al-Quran, Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 6, No. 1. 2016.
Mustofa, Hisam Ahyani. Al-Masyaqqāh Tajlib Al-Taysir Implikasinya dalam Pemikiran dan Perilaku Ekonomi dalam Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0, Jurnal Hukum Ekonomi Islam, Vol. 5, No. 1, Juli 2021.
Akbar, Mukhammad Naafiu. implementasi kaidah al-masyaqqah tajlib at-taysir dalam ibadah, Jurnal Tinta, Vol. 4, No. 2, 2022.
Az-Zuhaily, al-Qawa’id al-Fikihiyah wa Tatbiqatuha fi Mazahib al-Arba’ah, Juz. I, Damascus: Dar el-Fikr, 2006.
al-Sadlan, Salih bin Ghanim, al-Qawaid al-Fiqhiyah al-Kubra. Riyadh: Dar al-Balnasiyah. 1417.
Ahmad bin Syaikh Muhammad Zarqa, Syarh al-Qawaid al-Fikihiyah, Damascus:dar el Qalam, 1989.
Ismail, Muhammad Bakir. al-Qawaid al-Fikihiyah baina al-Asalah wa al-Taujih, Heliopolis:Dal al-Manar, t.t.
Musbikin, Imam. Qawaid al-Fiqhiyah. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada. 2001.
Muhammad bin Saleh al-Usaimin, al-Qawa’id al-Fiqhiyah, (Alexandria:dar el-Basheera, 1422.
Published
2025-01-31