Penerapan Integrated Learning untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Pada Peserta Didik SMAN 1 Bantur
Keywords:
bencana alam, integrated learning, kesiapsiagaan bencana
Abstract
Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Tidak sedikit nyawa dan harta yang menjadi korban bencana alam. Jatuhnya korban dapat diminimalisir jika kita mempunyai kesiapsiagaan terhadap bencana. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana adalah melalui jalur pendidikan yaitu dengan melakspeserta didikan pembelajaran terintegrasi atau integrated learning dalam mata pelajaran biologi pada materi daur biogeokimia di klas X IPA. Kegiatan ini bertujuan untuk 1) mengetahui efektifitas pembelajaran kesiapsiagaan bencana yang terintegrasi dengan pembelajaran biologi; 2) memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang macam-macam bencana alam yang mungkin terjadi di sekitar tempat tinggal; 3) memberikan pemahaman bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja; 4) memberikan pengetahuan tentang persiapan menghadapi bencana dan penanganan sesudah terjadinya bencana. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pembelajaran kesiapsiagaan terhadap bencana yang terintegrasi dengan pembelajaran biologi kelas X IPA pada materi daur biogeokimia. Tahapan pembelajaran yang dilakukan adalah 1) identifikasi materi pembelajaran yang sesuai yaitu materi daur biogeokima yang terdiri dari daur air, daur carbon, daur nitrogen, daur sulfur dan daur fosfor; 2) menyusun rencana pembelajaran integrated learning; 3) melaksanakan pembelajaran; 4) evaluasi pemahaman peserta didik tentang usaha untuk meminimalisasi terjadinya bencana dan dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan pembelajaran biologi yang terintegrasi dengan peningkatan kesiapsiagaan bencana dalam materi bioteknologi diketahui pembelajaran biologi terintegrasi efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan peserta didik terhadap bencana. Dari hasil analisa data diketahui bahwa 1) 92,3 % peserta didik mengetahui tentang macam-macam bencana alam yang mungkin terjadi di sekitar tempat tinggal; 2) 93,65 % peserta didik memahami bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja; 3) 92,85 peserta didik mempunyai pengetahuan tentang persiapan menghadapi bencana dan penanganan sesudah terjadinya bencana.References
Anonim. 2017. Pengertian dan Pelaksanaan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated(Online), (http://www.wawasan-edukasi.web.id/2017/11 /pengertian-dan-pelaksanaan-model-pembelajaran-terpadu-tipe-integrated.html), diakses 10 Maret 2019
Dahlan, Dwi Nur Aini. Efektifitas Pelatihan Keterampilan Membuat Pertanyaan pada Guru Di SD Negeri 1 Kuluran. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 02, No. 01, 2019.
Fatoni. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu (Online), (https: //fatonipgsd071644221. files.wordpress.com/2010/04/wajib-belajar.jpg), diakses 10 Maret 2019
Firdaus, Thama. 2014. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Online), (https:// www. eurekapendidikan.com/2014/11/pengertian-model-pembelajaran-terpadu.html) diakses 10 Maret 2019
Gianto. Upaya Sekolah dalam Peningkatan Profesionalisme Guru di Madrasah. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 01, No. 01, 2018.
Mantasia., Jaya, Hendra. 2016. Model Pembelajaran Kebencanaan Berbasis Virtual Sebagai Upaya Mitigasi dan Proses Adaptasi Terhadap Bencana Alam di SMP. Paedagodia. Jurnal Penelian Pendidikan Vol 19 No 1 Tahun 2016.
Rusilowati dkk., 2012. Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi SETS. Jurnal Pendidikan Fisika 8 (51-60).
Sofya, Aminatus. 2019. Malang Raya Dinguncang 13 Gempa Bumi Selama Tahun 2018. (Online). (https://www.google.com/amp/suryamalang. tribunnews.com/amp/2019/01/02/malang-raya-diguncang-13-gempa-bumi-selama-tahun-2018) diakses tanggal 15 Maret 2019.
Suprapto, Wahyu dkk. 2012. Penerapan Program Mitigasi Bencana Bagi Siswa SMP. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: FISE Universitas Negeri Yogyakarta.
Susmiyati, Sri dan Zurqoni. Memotret Kinerja Guru Madrasah dalam Pembelajaran. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 2, No. 2, 2020.
Wibowo, Tri. Mata Pelajaran IPS di MI/SD: Sebuah Strategi Pembelajaran Implementatif. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1, No. 2, 2019.
Dahlan, Dwi Nur Aini. Efektifitas Pelatihan Keterampilan Membuat Pertanyaan pada Guru Di SD Negeri 1 Kuluran. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 02, No. 01, 2019.
Fatoni. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu (Online), (https: //fatonipgsd071644221. files.wordpress.com/2010/04/wajib-belajar.jpg), diakses 10 Maret 2019
Firdaus, Thama. 2014. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Online), (https:// www. eurekapendidikan.com/2014/11/pengertian-model-pembelajaran-terpadu.html) diakses 10 Maret 2019
Gianto. Upaya Sekolah dalam Peningkatan Profesionalisme Guru di Madrasah. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 01, No. 01, 2018.
Mantasia., Jaya, Hendra. 2016. Model Pembelajaran Kebencanaan Berbasis Virtual Sebagai Upaya Mitigasi dan Proses Adaptasi Terhadap Bencana Alam di SMP. Paedagodia. Jurnal Penelian Pendidikan Vol 19 No 1 Tahun 2016.
Rusilowati dkk., 2012. Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi SETS. Jurnal Pendidikan Fisika 8 (51-60).
Sofya, Aminatus. 2019. Malang Raya Dinguncang 13 Gempa Bumi Selama Tahun 2018. (Online). (https://www.google.com/amp/suryamalang. tribunnews.com/amp/2019/01/02/malang-raya-diguncang-13-gempa-bumi-selama-tahun-2018) diakses tanggal 15 Maret 2019.
Suprapto, Wahyu dkk. 2012. Penerapan Program Mitigasi Bencana Bagi Siswa SMP. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: FISE Universitas Negeri Yogyakarta.
Susmiyati, Sri dan Zurqoni. Memotret Kinerja Guru Madrasah dalam Pembelajaran. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 2, No. 2, 2020.
Wibowo, Tri. Mata Pelajaran IPS di MI/SD: Sebuah Strategi Pembelajaran Implementatif. Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1, No. 2, 2019.
Published
2020-06-09
How to Cite
Anggraini, S. (2020). Penerapan Integrated Learning untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Pada Peserta Didik SMAN 1 Bantur. Jurnal Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Borneo, 1(3), 179-190. https://doi.org/10.21093/jtikborneo.v1i3.2322
Section
Articles