Gambaran Tawakal Pada Orangtua yang Memiliki Anak Autisme
Abstract
Anak adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah SWT. untuk setiap orang tua. Tentunya semua orang tua berharap agar anak yang dilahirkan nantinya menjadi anak yang lucu, pintar dan cerdas, yang nantinya akan menjadi penerus keluarga. Namun tidak semua keinginan tersebut dapat terpenuhi. Banyak pasangan yang sering bercerai karena mereka tidak memiliki anak atau karena anak mereka memiliki kecacatan, baik mental maupun fisik. Mayoritas orang tua terus berdoa agar Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk membesarkan anak yang sempurna secara fisik dan mental. Namun tidak jarang beberapa orang tua bahkan memiliki anak berkebutuhan khusus atau keterbelakangan mental yang biasa disebut sebagai autisme. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah orang tua dari anak autisme.”Penelitian ini memanfaatkan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur dan wawancara sepanjang observasi yang sedang berlangsung.”Penelitian ini juga menggunakan teknik pengolahan data dengan melakukan reduksi dan penyajian data untuk penelitian pendahuluan serta analisis data.
Menurut hasil penelitian dapat ditemukan bahwa orang tua dari anak yang mengalami gangguan dengan autisme merasakan perasaan sedih, terkejut, dan rasa tidak percaya saat mengetahui jika anak mereka mengalami gangguan autisme. Ketika memiliki anak dengan autisme, subjek Y menganggap ketentuan yang diberikan oleh Allah merupakan sebuah ujian sekaligus ladang pahala buatnya saat diakhirat nanti. Sementara subjek M menganggap ketentuan dari Allah sebagai ujian dan harus diterima karena sudah diberikan anak oleh Allah. Kemudian subjek MS ketika diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme memilih untuk menjalaninya dan menerimanya dengan cara berlapang dada, bersabar ,dan tidak mengeluh dengan keadaan. Lalu ketika subjek RA diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme berusaha untuk menguatkan hati dengan bersabar agar anak bisa berubah saat besar nanti. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme adalah sabar, yakin, bersyukur, pasrah atau menerima, menjaga prasangka baik kepada Allah, dukungan sosial, dan anggap ujian sekaligus ladang pahala.
References
Al-Ghazali, Imam. Ringkasan: Ihya Ulumuddin. Surabaya: Mutiara Ilmu, 2019.
Aliyah, Muhimatul. “Konsep Tawakal Dalam Tafsir Al-Kasyaf Karya Zamakhsyari.” Qaf: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 2, no. 2 (2017).
Desi Sulistyo Wardani. “Strategi Coping Orang Tua Menghadapi Anak Autis.” Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi 11, no. 1 (2009).
Fitrah, Muh., and Luthfiyah. Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas &Studi Kasus. Jawa Tengah: CV Jejak, 2017.
Fitri, Aminatul, Zulfan Saam, and Yulis Hamidy. “Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Perilaku Anak Autis Di Kota Pekanbaru.” Jurnal Ilmu Lingkungan 10, no. 1 (2016): 47–57.
Hasan, Mufidatul. Konsep Tawakal Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental. Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018.
Hasanah, Neneng. Skripsi: Gambaran Sikap Orantua Yang Mempunyai Anak Autisme. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007.
Huzaemah. Kenali Autisme Sejak Dini. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Pendakian Menuju Allah Penjabaran Kongkrit Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nastain. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1998.
Mulyani, Rila Rahma, and Fuaddillah Putra. “Penyesuaian Diri Orang Tua Terhadap Anak Autisme (Studi Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Autisme).” Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan 16, no. 1 (2018): 19–28.
Nisa, Khairun. “Makna Sabar Pada Guru Pendamping Anak Autis SDN Gadang 2 Banjarmasin,” 2018.
“Penderita Autisme Dilaporkan Meningkat | Republika Online.” Accessed October 12, 2022. https://www.republika.co.id/berita/r4gawp430/penderita-autisme-dilaporkan-meningkat.
Rahmawati, Siti. “Pengaruh Religiusitas Terhadap Penerimaan Diri Orang tua Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa Xyz.” Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora 4, no. 1 (2018): 17–24.
Rofiq, Ahmad Ainur. “Konsep Sabar Ibnu Qayyim Al-Jauzzy Dan Relevansinya Dengan Kesehatan Mental,” 2019.
Rozaq, Abdul. “Konsep Tawakkal Menurut Imam Al-Ghazali Dan Relevansinya Dengan Kesehatan Mental,” 2008.
Saat, Aris. “Pengaruh Tawakal Terhadap Kecerdasan Emosional Dalam Al-Qur’an Pada Kitab Ruhul Ma’ani Karya Abu Sana’syihab Al-Alusi.,” 2017.
Sartika, Ahdha, and Irwan Nuryana Kurniawan. “Skala Tawakal Kepada Allah: Pengembangan Ukuran-Ukuran Psikologis Surrender to God Dalam Perspekstif Islam” 20, no. 2 (2015).
Shofia, Nur Laila. “Gambaran Qana’ah Pada Ayah Yang Memiliki Anak Dengan Autisme Di SLBN 1 Martapura,” 2019.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
Suteja, Jaja. “Bentuk Dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku Sosial.” Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 3, no. 1 (2014).
Wijaksono, Ridho. “Studi Kasus Tentang Pengaruh Dukungan Sosial Dalam Membangun Penerimaan Orang tua Terhadap Anaknya Yang Autis.” Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling 5, no. 6 (2016).
Wulandari, Devi. “Dinamika Psikologi Ridha Pada Ibu Yang Memiliki Anak Autis Di Banjarmasin,” 2018.
Yani, Irma, and Indrawati Indrawati. “Harmonisasi Keluarga Pasangan Suami Istri Yang Tidak Memiliki Keturunan Di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu,” 2018.
Yulisetyaningrum, Yulisetyaningrum, Anny Rosiana Masithoh, and Ina Zulia Alfijannah. “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Autisme Di Yayasan Pondok Pesantren ABK Al-Achsaniyyah Kudus Tahun 2017.” Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan vol. 9, no. 1 (2018).
