Gambaran Adversity Quotient pada Guru yang Mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Banjarmasin

  • Asmiyati Ulfah Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Keywords: Kata kunci: adversity quotient, guru sekolah luar biasa, kesulitan

Abstract

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru sekolah luar biasa saat mengajar seringkali membuat para guru merasa kesal dengan siswanya. Kesulitan tersebut dapat memicu stres dan menghambat kinerja guru. Untuk mengetahui kinerja guru sekolah luar biasa bisa dilihat dari adversity quotient. Adversity quotient ialah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bertahan ketika menghadapi kesulitan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran adversity quotient pada guru sekolah luar biasa, apa saja kesulitan yang dialami guru dan apa  faktor-faktor yang membuat guru sekolah luar biasa mampu bertahan dalam kesulitan tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed method. Hasil penelitian ditemukan bahwa ada tiga kategori sebagai gambaran adversity quotient pada guru sekolah luar biasa yaitu rendah sedang dan tinggi. Pada kategori rendah terdapat 13 guru, pada kategori sedang terdapat 44 guru, dan pada kategori tinggi terdapat 9 guru. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru sekolah luar biasa adalah menghadapi perilaku siswa yang terkadang membuat para guru merasa kesal, sehingga menimbulkan stres pada guru. Namun para guru mampu menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Meskipun siswa-siswinya nakal, akan tetapi para guru selalu sabar serta ikhlas dalam menghadapi mereka, selain itu para guru juga merasa sangat bersyukur meskipun siswa-siswinya mempunyai kekurangan, hal ini sama sekali tidak membuat para guru mengeluh akan keadaan siswa-siswinya.

 

References

Adjeng Putri, Rery. “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Guru SLB-C Islam Kota Bandung,” 2016.
Ahmad, Hermawan N dan A. Suhartini. Konsep Amanah Dalam Perspektif Pendidikan Islam, 2020.
al-Nakhrawie, Asrifin. Bagaimana Belajar Ikhlas Agar Amal Ibadah Tidak Percuma. Lumbung: Isnani, 2010.
Al-Qarni, Abdullah. La Tahzan Jangan Bersedih. Jakarta: Qisthi Press, 2004.
Haikal, Rifqi Moh., Darmiany, and Husniati. “Problematika Guru Dalam Mengajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Di SLB Azahra,” 2022.
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Menurut Ahlus Sunnah Wal Jam ’ah. Bogor: At-Taqwa, 2013.
Pratiwi, Ita Dewi. “Gambaran Tingkat Stres Pengajar Di SLB Laniang Kota Makassar, SLB YP3LB Sudiang Dan SLB Reskiani Makassar,” 2018.
Putri, Salika Aryandi dan Indri Utami Sumaryanti. “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Guru Di SLB-BCD Pancaran Iman Bandung,” 2018.
Rafi’, Abu Fida’ Abdur. Terapi Penyakit Korupsi. Jakarta: Republika, 2004.
Rahmawati, I., & Basith, A. (2023). Life Skills Education Based on Local Excellence: Studi of State Special Schools Students in East Kalimantan. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 15(2), 729–744.

Rahmawati, I., Basith, A., & Toba, R. (2021). Learning Model For Special Needs Children (ABK) in Inclusive Primary Schools. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 3(2), 111–132.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, n.d.
Stolz, Paul G. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Penerbit PT Grasindo, 2000.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2013.
Syarafina, Inas. “Kecerdasan Adversity Secara Umum PAda Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,” 2016.
Tangle, Fatima. “Subjektif Well-Being Dan Kesabaran Pada Guru SLB Dalam Menangani Anak Tunagrahita Kategori Sedang,” 2022.
Tilova, Nurdini. Meninjau Kinerja Guru Islam: Adversity Quotient Dan Spiritual Quotient, 2019.
Ulva, Marliya. Adversity Quotient Pada Guru Sekolah Luar Biasa Di SLB-B Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Palembang. Palembang, 2017.
Published
2024-03-31