Problematika Belajar Siswa Secara Daring di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kutai Kartanegara
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran dilaksanakan secara daring, yang mengharuskan siswa beradaptasi dengan aktifitas yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Namun, proses beradaptasi tidak mudah bagi siswa sehingga dalam proses pembelajaran timbul masalah seperti yang terjadi di kelas rendah yakni pembelajarannya cukup sulit dilaksanakan karena minimnya respon dalam pembelajaran pada sebuah grup WhatsApp. Permasalahan yang timbul dapat menyebabkan kurang efektifnya proses pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam (1) Problematika belajar siswa secara daring di MIN 1 Kukar. (2) Upaya yang dilakukan siswa MIN 1 Kukar dalam mengatasi problematika belajar daring. Jenis penelitian yang peneliti gunakan ialah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian di MIN 1 Kukar, sumber data penelitian yaitu sumber data primer dan sekunder. Hasil yang diperoleh dari penelitian iniĀ adalah (1) Pada proses pelaksanaan pembelajaran daring, siswa di MIN 1 Kukar mengalami beberapa masalah diantaranya: pertama siswa merasa bosan melaksanakan pembelajaran daring. Kedua, siswa kurang aktif belajar di rumah. Ketiga, siswa kesulitan memahami materi pelajaran. Keempat, gangguan jaringan dan bantuan kuota internet yang belum mencukupi. (2) Upaya yang dilakukan siswa dalam mengatasi problematika belajar secara daring yaitu: pertama, belajar sambil bermain dan bermain setelah belajar, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan seperti belajar di pekarangan rumah, di taman dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Kedua, siswa didampingi oleh orang tua agar aktif belajar di rumah, orang tua dapat memberikan motivasi belajar seperti memberikan hadiah setelah anak belajar. Ketiga, siswa meminta bantuan orang tua dan saudara untuk memahami pelajaran, guru dapat memanfaatkan media pembelajaran, atau memberikan materi pelajaran berupa video yang menarik sehingga dapat menarik perhatian dan konsentrasi siswa namun tetap menyampaikan materi pelajaran. Keempat, guru memberikan toleransi pengumpulan tugas saat gangguan jaringan dan Kepala Madrasah memberikan tambahan kuota internet untuk pembelajaran daring.